Senin, 15 Maret 2010

Lancarkan Peredaran Darah dengan Totok

Pada prinsipnya totok mirip dengan akupuntur, yaitu menstimulasi titik-titik akupuntur yang ada di sepanjang meridian tubuh kita. Sayangnya, hingga sekarang masih banyak yang kurang paham bedanya antara totok dengan massage atau pijatan. Pijatan juga menekan-nekan, tetapi biasanya bukan tertuju pada titik-titik akupuntur. Sementara, totok adalah tekanan ujung jari pada titik-titik akupuntur.
Seperti halnya terapi akupuntur yang menggunakan jarum, tekanan ujung jari pada totok sebetulnya adalah pengaliran energi atau ci dari terapis ke tubuh pasien. Aliran energi itu bersifat hangat, sehingga bila masuk ke dalam peredaran darah, ia bisa menghancurkan lemak atau emboli yang ada. Dengan begitu, darah bisa lancar mengalir.
Sebetulnya, bila dibandingkan dengan akupuntur, hasil akhir terapi totok mungkin didapat lebih lama. Karena, totok sangat tergantung pada energi si terapis. Bila terapisnya kurang fit, maka energi yang ia salurkan kepada pasien jadi kurang optimal. Sementara, kalau akupuntur, jarumnya langsung masuk ke tendon, sehingga lebih efektif. Tapi, masalahnya, ada orang-orang yang takut pada jarum, sehingga totok tetap menjadi pilihan.
Cara mudah membedakan terapis yang mumpuni adalah dengan merasakan adakah rasa hangat mengalir dalam pembuluh darah saat terapis menotok. Bila tidak ada, artinya Anda hanya mendapatkan pijatan biasa.
Totok Untuk melancarkan peredaran darah
Ini adalah totok untuk sekujur tubuh, yang bisanya bertujuan menghilangkan capek-capek. Titik-titik yang ditotok adalah:
1. Titik he ku (di telapak tangan, pertengahan antara ibu jari dan jari telunjuk). Titik ini merupakan pusat peredaran darah dan metabolisme seluruh tubuh. Sakit apa pun, kalau ditekan di titik ini, bisa membaik.
2. Titik ci ce (di siku bagian luar). Totok di bagian ini biasanya dilakukan kalau ada kelainan di lambung, perut, atau rahim.
3. Titik cu san li (di kaki, sisi kanan-kini di bawah lutut). Gunanya untuk melancarkan peredaran darah, terutama keseimbangan hormonal.
4. Bila kondisi si pasien memang lemah betul, maka diambil titik di punggung yang berhubungan dengan sumsum tulang belakang. Tapi, meski tubuh Anda langsung membaik setelah ditotok, hindari kecanduan. Paling tidak, Anda jangan melakukan terapi ini setiap hari,
karena tubuh memerlukan waktu untuk menyerap ci yang masuk. Seminggu sekali sudah cukup.

Dikutip dari Petty Lubis