Senin, 28 Juni 2010

Seminar Nasional

Menyongsong Hari Kemerdekaan RI Ke-65

Topik :

1. KOMPETENSI GURU PASCA SERTIFIKASI
2. MEMAHAMI PERBEDAAN KARAKTERISTIK ANTAR GENERASI


Penyelenggara :

Konsorsium Alumni SDPW 01 - Komite, bersama
Dewan Pendidikan dan Dindikpora
Kota Pekalongan

Sekretariat :

SDPW 01 Jl. WR Supratman 3  0285-422851 PEKALONGAN 51114
Website: http:\\www.sdpanjangwetan01.sch.id
Email : info@sdpanjangwetan01.sch.id




PENDAHULUAN

Sertifikasi Guru merupakan salah satu upaya menyempurnakan dan meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, berdemokrasi, dan mampu bersaing, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia. Sertifikasi dilakukan secara responsif terhadap tuntutan penyejahteraan guru, dan hak-hak Guru.
Agar sumber daya pendidikan nasional memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan internasional, selain kurikulum dikembangkan juga dengan pendekatan penyejahteraan guru. Hal ini harus dilakukan agar sistem pendidikan nasional yang dibangun terjamin oleh keseimbangan antara tugas guru dengan kesejahteraan yang diperolehnya. Sertifikasilah jawaban yang menjanjikan. Masalahnya sekarang apakah pasca sertifikasi akan terjamin diperolehnya kinerja yang diharapkan oleh bangsa? Guru yang memiliki tugas berat memanggul beban regenerasi bangsa mesti responsif terhadap perkembangan secara internal dan selalu proaktif terhadap berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Apalagi kurikulum di tanah air yang sedang dikembangkan adalah kurikulum berbasis kompetensi yang menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penguasaan keterampilan hidup, akademik, dan seni, serta perkembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia.
Lebih dari itu tentu segala upaya untuk membangun mental intelektual bangsa mestilah harus memahami perbedaan karekteristik antar generasi. Jelas sekali berbeda, antara generasi dulu dengan sekarang, dan perbedaan tersebut terlihat pada karakteristik masing-masing generasi. Inilah yang mesti kita sadari, bahwa selain mematri pendidikan dengan kurikulum yang sempurna, perlu pemahaman terhadap karakteristik generasi yang kita hadapi sebagai pendidik. Dengan pemahaman ini maka “Transfer of knowledge” akan terwujud.
Kemudian Sehubungan dengan banyak pertanyaan tentang syarat kenaikan golongan kepegawaian, jika terdapat kelonggaran waktu yang ada Seminar ini mencoba untuk membantu membahas dan memberikan informasi.

TUJUAN :

 Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
cukup tentang Profesi.
 Guru memiliki kompetensi, kreasi, inovasi yang
memadai dalam pembelajaran
 Guru meningkatkan profesionalisme pasca sertifikasi
 Guru memiliki kepiawaian dalam penulisan karya
ilmiah untuk meningkatkan profesionalisme,yang
dapat berguna pula bagi peningkatan golongan
dalam kepegawaian.

WAKTU DAN TEMPAT SEMINAR :

 Waktu Seminar
Senin, 31 Juli 2010 Pk. 08.00 - selesai
 Tempat Seminar
Gedung Aula Universitas ( UNIKAL) Pekalongan
Jalan Sriwijaya 11 Kota Pekalongan

PEMBICARA :

Prof. Dr. Mungin Edi Wibowo, M. Kons.
(Guru Besar UNNES Semarang)
Prof. Dr. Ir. Achmad Djunaedi, MUP
(Guru Besar UGM Yogyakarta, alumnus SD Panjang Wetan 01 Kota Pekalongan)

TEMPAT PENDAFTARAN :

 SDPW 01 Pekalongan Telepon 0285-422851 ( Mas Arief )
 SMP Negeri 2 Pekalongan Telepon 0285-435334 ( Bapak Joko )
 Dindikpora Kota Pekalongan 08156920770 ( Bapak Haryo Milatno )

PESERTA :

Peserta adalah guru TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, dan UMUM

KONTRIBUSI DAN FASILITAS :

Kontribusi peserta hanya Rp 75.000,- Dengan fasilitas Starter Kit, Snak, Makan, dan Sertifikat

ACARA :

1. Pembukaan
2. Prakata Panitia
3. Sambutan Walikota Pekalongan
4. Sambutan Ka Dinas Pendidikan Kota Pekalongan
5. Seminar 1
6. Rehat
7. Seminar 2
8. Penutup


PENUTUP

Kegiatan seminar sangat berharap dukungan Bapak dan Ibu Guru serta pihak-pihak lain.


Publikasi :  Primahepi Interprise
Kontak : Teguh 08156584544
Janto 08562271745
Tiono 081575707758

Senin, 21 Juni 2010

PERAN BAHASA INDONESIA DALAM MENCERDASKAN ANAK BANGSA

Perjalanan Bahasa Indonesia

Sudah 63 tahun bangsa Indonesia merdeka, begitu juga telah 63 tahun pula bahasa Indonesia memiliki legalitas menjadi bahasa pengantar di negeri ini. Dalam perjalanan kehidupan bangsa, bahasa Indonesia telah terbukti membawa bangsa Indonesia pada kemajuan peradaban. Kita semua mengetahui, berangkat menjadi bahasa persatuan yang dikumandangkan pada 1928, para pemuda Indonesia mampu mengubah perjuangan mengusir penjajah yang parsial menjadi nasional. Perjalanan menuju persatuan nasional ini melewati upaya-upaya pembelajaran bahasa Indonesia, upaya-upaya membentuk satu komunitas bahasa, yang bertujuan mulia kemerdekaan bangsa Indonesia. Tentu kita tidak mengingkari, bahwa hasil pembelajaran menuju persatuan bahasa ini berdampak pencerdasan bangsas. Dari sejarah kelahiran bahasa Indonesia ini kemudian bermunculanlah bidang-bidang penerbitan yang mencetak terbitan dari buku sampai majalah, sehingga mau tidak mau membuka mata bangsa Indonesia untuk melihat dunia, yang pada gilirannya, melalui bahasa Indonesia ini keterbukaan pola pikir masyarakat, wawasan masyarakat, pendidikan masyarakat berkembang.


Legitimasi Bahasa Indonesia

Pada perjalanan selanjutnya bahasa itu menjadi bahasa negara pada tahun 1945, dimulai dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan diikuti diundangkannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada Bab XVI pasal ….bahasa Indonesia mempunyai legalitas yang sempurna. Legitimasi ini sangat penting untuk mewujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar pendidikan di Indonesia. Bahkan, peran itu dikukuhkan dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (“bahasa pengantar pendidikan nasional ialah bahasa Indonesia”). Artinya dengan diundangkannya UUD 1945 ini, semakin berperanlah bahasa Indonesia, karena dengan itu kewajiban penggunaan bahasa Indonesia di segala bidang, utamanya pada kegiatan-kegiatan yang resmi, masyarakat menggunakan bahasa Indonesia. Semakin kokohnya status ini, tentu semakin luas peran pencerdasan bangsa Indonesia melalui bahasa Indonesia. Apalagi Lembaga Pendidikan sebagai tempat pembentukan kepribadian dan pengembangan kecerdasan intelektual anak-anak bangsa wajib menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia mempunyai peran dalam pembentukan kepribadian dan pengembangan kecerdasan intelektual generasi ke depan.


Perkembangan Bahasa Indonesia

Dalam kehidupan kebangsaan pada era reformasi dan globalisasi ini peran itu makin dikukuhkan dan dimantapkan melalui percepatan pengembangan leksikon dan pemantapan sistem bahasa Indonesia. Pengembangan leksikon itu mencakup berbagai bidang kehidupan, terutama bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang begitu cepat. Kini telah dihasilkan 325.000 istilah dalam berbagai bidang ilmu dan 250.000 kata/istilah bahasa Indonesia dalam produk program komputer versi bahasa Indonesia, di samping 78.000 kata umum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengembangan kosakata itu juga mencakup bidang kebudayaan yang dilakukan melalui penggalian budaya daerah. Pengembangan kosakata melalui penggalian kebudayaan daerah itu sekaligus merupakan upaya pelestarian budaya daerah di Indonesia dan mengimbangi laju perkembangan leksikon dari bahasa asing. Untuk itu, sedang dan akan dilakukan penelitian bahasa-bahasa daerah dalam upaya penggalian kosakata kebudayaan daerah di wilayah Indonesia (ada 726 bahasa daerah di Indonesia).
Kekayaan atas kosa kata dan pembakuan bahasa berdampak positif kepada kemudahan penggunaan bahasa. Bahasa Inggris ternyata mampu mengintelekkan pemakai bahasa Inggris. Oleh karena itu kemudahan atas pemakaian bahasa Indonesia yang kaya kosa kata dan baku, akan mempengaruhi intelektual pengguna bahasa Indonesia, artinya fenomena membantu mencerdaskan bangsa Indonesia.


Bahasa Indonesia dalam Pergaulan Internasional

Peran Indonesia dalam pergaulan internasional telah menempatkan bahasa Indonesa dipelajari di banyak negara, di Belanda, Perancis, Inggris, Amerika, Kanada, Jepang, termasuk Australia, negara terdekat Indonesia yang memiliki kepentingan persahabatan di antara kedua bangsa ini.
Keunikan Indonesia, di antara aspek sosial budaya, ekonomi, politik, ekologi, antropologi, serta alam dan lingkungan menarik yang diteliti dan dipelajari membutuhkan bahasa sebagai media. Dalam kerangka ini, dibutuhkan pengembangan bahasa yang menyediakan media bahasa yang baku, mudah dipelajari, dan mampu menyediakan kosa kata yang siap sepadan dengan kebutuhan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu mau tidak mau bahasa Indonesia harus berkembang, sehingga internal atau eksternal memberi sumbangan bagi kecerdasan bangsa Indonesia.


Pencerdasan Bangsa Melalui Sastra

Di bidang Sastra begitu juga. Sudah tak terbilang karya bangsa Indonesia ditulis dengan media bahasa Indonesia. Kita mengetahui bahwa sastra memiliki fungsi menumbuhkan rasa kebangsaan (nasionalitas), kebersatuan (solidaritas), kemanusiaan, serta mempengaruhi proses pembentukan kepribadian dan kebangsaan masyarakat pembacanya. Bahkan kemajuan sastra sering digunakan sebagai indikator kemajuan peradaban suatu masyrarakat pendukungnya. Tentu tidak terlupakan, bahwa sastra juga memiliki elemen mendidik dan mencerdaskan masyarakat pembacanya.

Sejarah sastra mencatat, terdapat beberapa karya-karya puncak dalam sastra Indonesia. Sebagai contoh terbitnya karya monumental roman berjudul Siti Nurbaya oleh Marah Rusli, novel Belenggu karya Armijn Pane, puisi-puisi karya Chairil Anwar, puisi-puisi karya Rendra, serta puisi-puisi karya Taufik Ismail, diakui atau tidak mampu mempengaruhi pembaca, sehingga terjadi perubahan sikap, pemikiran, dan wawasan pembaca yang mengalir ke masyarakat. Tercatat bahwa reformasi-reformasi pada zamannya (zaman karya tersebut lahir) digetarkan oleh sastra. Itu bererti karya sastra yang nota bene bermedia bahasa telah mencerdaskan masyarakat.

Penutup

Akhirnya, dalam tulisan yang kecil dan ringkas ini penulis ingin menyimpulkan, bahwa bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam era apapun, semodern apapun, manusia tidak dapat meninggalkan bahasa sebagai media. Karena bahasa mempunyai peran yang sangat istimewa yang tidak tergantikan oleh media lain. Salah satu peran itu adalah bahasa mencerdaskan bangsa, dan bahasa Indonesia mencerdaskan bangsa Indonesia.